Satellite News Gathering (SNG) adalah peralatan yang
mentransmisikan sinyal informasi yang bersifat sementara dan tidak tetap dengan
menggunakan sistem stasiun bumi uplink yang dapat berpindah-pindah tempat.
Dengan kata lain SNG merupakan piranti untuk transmisi satelit yang portable,
yang berarti SNG lebih praktis untuk dibawa kemana-mana (mudah berpindah tempat
/ mobile).
Biasanya SNG sudah terintegrasi menjadi satu
dengan OB-VAN, namun juga ada yang terpisah (jenis Fly Away), sehingga
membutuhkan proses perakitan secara manual dan memakan waktu
Sistem
transmisi SNG terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
1. Sistem uplink
2. Sistem transponder satelit
3. Sistem downlink.
Secara garis besar cara kerja SNG adalah sebagai berikut sebagai
berikut :
Sinyal audio dan video hasil liputan di
lapangan masuk ke dalam bagian Encoder with L-band modulator. Oleh encoder,
sinyal analog dari audio dan video diubah menjadi sinyal digital, dan oleh
modulator akan di tumpangkan sinyal pembawa (carrier) yang mempunyai frekuensi
lebih tinggi dari sinyal informasi, keluaran dari bagian ini adalah sinyal
L-band.
Lalu, sinyal L-band akan masuk ke bagian
Block Up Converter (BUC)/Solid State Power Amplifiers (SSPA). Dalam bagian ini
sinyal akan dikuatkan frekuensinya menjadi sinyal C-band, di bagian ini juga
berfungsi mengurangi noise dan memperkuat sinyal yang dipancarkan atau menaikan
power untuk sampai ke satelit.
Keluaran dari bagian Block Up Converter
(BUC)/Solid State Power Amplifiers (SSPA) merupakan sinyal informasi yang sudah
siap untuk dipancarkan ke transponder satelit. Untuk “menembakan” sinyal ini
adalah fungsi dari bagian antena. Sampai dibagian ini merupakan Sistem Uplink
SNG.
Dalam transponder, sinyal akan diterima,
diperkuat frekuensi, dan dipancarkan ulang sinyal tersebut ke antena SNG dan
antena downlink di stasiun TV. Sinyal dari transponder akan di pancarkan
kembali ke antena SNG untuk dapat melihat hasil kejadian yang sedang diliput di
monitor.
Sistem Downlink SNG : Sinyal yang dipancarkan
kembali akan diterima oleh antena dan akan diteruskan ke bagian LNB (Low Noise
Block). Sinyal akan diubah kembali menjadi sinyal L-band, lalu akan diteruskan
ke decoder. Oleh decoder sinyal digital tersebut akan diubah kembali menjadi
sinyal analog agar dapat ditampilkan di layar monitor. Kru peliput siaran akan
mengawasi jalannya siaran langsung dari monitor ini.
Sistem Downlink Stasiun TV : Urutan prosesnya
sama seperti diatas, kru di stasiun TV tepatnya di bagian CER akan mengamati
jalannya siaran langsung dari lapangan lewat monitor yang terdapat disana. Bila
hasil siaran kurang bagus, kru CER akan mengkontak kru di lapangan untuk
memperbaiki kualitas siaran.
Hasil siaran di lapangan akan disalurkan ke
bagian MCR (Master Control Room),. Dibagian ini hasil siaran akan di lengkapi
dengan logo TV, teks pendukung, dll. Lalu, akan disalurkan kembali ke bagian
pemancar / Transmisi untuk dipancarkan ke pemirsa.